Get Your Money Here

Monday, October 28, 2013

Penalaran Deduktif


Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar.
Dalam penalaran, proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis (antesendens) dan hasil kesimpulannya disebut dengan consequence (konklusi).
Metode berpikir deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan hal – hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian – bagiannya yang khusus.
Contoh : Masyarakat Indonesia konsumtif (umum) dikarenakan adanya perubahan arti sebuah kesuksesan (khusus) dan kegiatan imitasi (khusus) daru nedia – media hiburan yang menampilkan gaya hudup konsumtif sebagai prestasi sosial dan penanda status sosial.
Penalaran deduktif adalah suatu penalaran yang berpangkal pada suatu peristiwa umum, yang kebenarannya telah diketahui atau diyakini, dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat lebih khusus. Metode ini diawali dari pebentukan teori hipotesis, definisi operasional, instrument dan operasionalisasi.
Jenis penalaran deduktif yaitu :
1.      Silogisme Kategorial   : Silogisme yang terjadi dari tiga proposisi
2.      Silogisme Hipotesis     : Silogisme yang terdiri atas premis mayor yang berproposisi conditional hipotesis