PEMBIAYAAN SEKTOR MIKRO & PEMBIAYAAN COORPORATE
1. Perbedaan Mendasar Antara Pembiayaan Sektor Mikro & Pembiayaan orporate
Pembiayaan sektor mikro kini sedang menjadi fokus bagi bank-bank syariah. Sektor ekonomi mikro itu sendiri ada yang produktif dan ada yang konsumtif. Dimana sektor ekonomi mikro yang produktif dapat menggerakan perekonomian masyarakat serta efek multiplayernya terhadap pengembangan ekonomi akan sangat besar. Sedangkan sektor ekonomi mikro yang konsumtif itu tidak mempunyai efek mutiplayer ekonomi yang besar jika dibandingkan dengan yang produktif.
Pembiayaan corporatte adalah setiap kegiatan keuangan atau moneter yang berhubungan dengan perusahaan dan keuangannya. Hal ini dapat mencakup apa saja dari IPO untuk akuisisi. Pembiayaan corporate umunya berusaha lebih dari satu jenis usaha pembiayaan ,sehingga disebut dengan perusahaan multifinance. Pembiayaan corporate merupakan badan usaha yang melaksanakan kegiatan usaha dari lembaga pembiayaan, dan bersifat profite purpose.
Pembiayaan corporatte adalah setiap kegiatan keuangan atau moneter yang berhubungan dengan perusahaan dan keuangannya. Hal ini dapat mencakup apa saja dari IPO untuk akuisisi. Pembiayaan corporate umunya berusaha lebih dari satu jenis usaha pembiayaan ,sehingga disebut dengan perusahaan multifinance. Pembiayaan corporate merupakan badan usaha yang melaksanakan kegiatan usaha dari lembaga pembiayaan, dan bersifat profite purpose.
2. Pembiayaan yang Paling Menguntungkan
Ok dalam hal menguntungkan atau tidaknya kita harus kembali kepada tujuan perusahaan yang melakukan pembiayaan.
Pertama, jika suatu perusahaan memiliki tujuan utama untuk mengembangkan dan menggerakkan perekonomian Indonesia maka cocok untuk memilih pembiayaan sektor ekonomi mikro.
Dilain sisi, jika suatu perusahaan memiliki tujuan untuk mengumpulkan profit sebanyak-banyak nya maka pembiayaan corporatte dapat dipilih sebagai alternatif terbaik karena dengan memilih pembiayaan corporatte dapat bergerak pada bermacam-macam sektor usaha pembiayaan (multifinance).
Untuk diri saya sendiri lebih berpotensi untuk memilih perekonomian sektor mikro karena sektor ini masih berpeluang besar. Artinya kebutuhan masyarakat terhadap pembiayaan itu relatif masih banyak. tapi tujuan utamanya adalah bagaimana pedagang yang kita beri pembiayaan dapat meningkatkan usahanya, sehingga lancar dan berkembang. Selain itu harapannya kedepan para pedagang dapat memperoleh manfaat berupa pembinaan, terutama pengadministrasian dan pelatihan syariah. Secara umum memang belum tergarap dengan baik, dalam hal ini persoalan waktu saja.
Pertama, jika suatu perusahaan memiliki tujuan utama untuk mengembangkan dan menggerakkan perekonomian Indonesia maka cocok untuk memilih pembiayaan sektor ekonomi mikro.
Dilain sisi, jika suatu perusahaan memiliki tujuan untuk mengumpulkan profit sebanyak-banyak nya maka pembiayaan corporatte dapat dipilih sebagai alternatif terbaik karena dengan memilih pembiayaan corporatte dapat bergerak pada bermacam-macam sektor usaha pembiayaan (multifinance).
Untuk diri saya sendiri lebih berpotensi untuk memilih perekonomian sektor mikro karena sektor ini masih berpeluang besar. Artinya kebutuhan masyarakat terhadap pembiayaan itu relatif masih banyak. tapi tujuan utamanya adalah bagaimana pedagang yang kita beri pembiayaan dapat meningkatkan usahanya, sehingga lancar dan berkembang. Selain itu harapannya kedepan para pedagang dapat memperoleh manfaat berupa pembinaan, terutama pengadministrasian dan pelatihan syariah. Secara umum memang belum tergarap dengan baik, dalam hal ini persoalan waktu saja.
3. Tantangan Masing - Masing Pembiayaan
Kemungkinan resiko yang paling sering terjadi pada sistem pembiayaan sektor mikro, adalah pelunasan hutang lebih awal (prepayment) atau konsumen gagal bayar (default). Kedua hal ini menyebabkan arus kas (cash flow) pengembalian pinjaman tidak sesuai perjanjian. Serta peran Bank atau lembaga keuangan hanya salah satu sub-sistem dan terbatasnya sumber dana jangka panjang.
Dan untuk tantangan pembiayaan corporate mungkin cukup kompleks karena resiko akan pembiayaan tersebut memiliki resiko yang cukup besar bagi para perusahaan yang bersangkutan, karena bersifat multifinance. Selain itu pendirian perusahaan juga membutuhkan biaya yang besar dan kepemilikannya yang dapat berpindah-pndah secara mudah.
Dan untuk tantangan pembiayaan corporate mungkin cukup kompleks karena resiko akan pembiayaan tersebut memiliki resiko yang cukup besar bagi para perusahaan yang bersangkutan, karena bersifat multifinance. Selain itu pendirian perusahaan juga membutuhkan biaya yang besar dan kepemilikannya yang dapat berpindah-pndah secara mudah.
Source ::
http://www.investopedia.com/terms/c/corporatefinance.asp#ixzz1rvIWEW4p
http://www.tamzis.com/index.php?option=com_content&task=view&id=102&Itemid=9
http://pustakaakuntansiku.wordpress.com/2009/08/20/praktek-corporate-governance-terhadap-resiko-kredit-yield-surat-hutang-obligasi/
http://shariaeconomicforum.wordpress.com/2011/08/10/pembiayaan-mikro-bank-muamalat-indirect/
http://adamfirdaus46.wordpress.com/
http://www.tamzis.com/index.php?option=com_content&task=view&id=102&Itemid=9
http://pustakaakuntansiku.wordpress.com/2009/08/20/praktek-corporate-governance-terhadap-resiko-kredit-yield-surat-hutang-obligasi/
http://shariaeconomicforum.wordpress.com/2011/08/10/pembiayaan-mikro-bank-muamalat-indirect/
http://adamfirdaus46.wordpress.com/
No comments:
Post a Comment