Get Your Money Here

Saturday, May 4, 2013

Pengaruh Variabel Makro dalam Perekonomian Indonesia


Dalam perekonomian Indonesia, kita mengenal ada dua teori yaitu teori ekonomi mikro dan teori ekonomi makro. Dalam teori mikro ekonomi yang dianalisis adalah kegiatan seorang konsumen, suatu perusahaan, atau suatu pasar. Sedangkan dalam teori makro ekonomi, masalah yang dibahas lebih global dan lebih menyeluruh. Sebelum kita membahas lebih lanjut tentang judul diatas, ada baiknya kita membahas terlebih dahulu tentang pengertian ekonomi.
            Ekonomi berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua kata, yaitu oikos dan nomos. Oikos berarti rumah tangga dan nomos berarti, tata, aturan. Dengan demikian secara sederhana ekonomi dalam pengertian bahasa berarti tata aturan rumah tangga. Sedangkan Ekonomi makro adalah studi tentang ekonomi secara keseluruhan. Ekonomi makro menjelaskan perubahan ekonomi yang mempengaruhi banyak masyakarakat, perusahaan, dan pasar. Ekonomi makro dapat digunakan untuk menganalisis cara terbaik untuk memengaruhi target-target kebijaksanaan seperti stabilitas harga, pertumbuhan ekonomi, serta tercapai atau tidaknya pencapaian keseimbangan neraca yang berkesinambungan.

            Ekonomi makro Indonesia adalah suatu sistem yang mempelajari tentang perubahan ekonomi di indonesia yang membawa pengaruh besar terhadap masyarakat, pasar, dan juga perusahaan. Dengan kata lain ekonomi makro indonesia adalah sistem yang melakukan analisa mengenai segala bentuk perubahaan kondisi ekonomi indonesia untuk mencapai hasil analisa terbaik. Bentuk perubahaan ekonomi yang dimaksud di sini meliputi tentang pertumbuhan ekonomi, tenaga kerja, dan kestabilitasan harga, serta tercapai atau tidaknya kesimbangan neraca yang dilakukan secara berkesinambungan.
            Dalam perkembangan perekonomian suatu Negara, dibutuhkan beberapa variabel-variabel pendukung. Ada 4 variabel dalam penciptaan pertumbuhan ekonomi suatu Negara termasuk Indonesia yaitu konsumsi, investasi, pengeluaran pemerintah, serta ekspor neto. Sehingga terciptalah sebuah persamaan:

Y= C + I + G + (X-M)
Di mana:
Y = pendapatan nasional
C = konsumsi
I = investasi
G = pengeluaran pemerintah
X = ekspor
M = impor

            Dalam persamaan tersebut telah dijabarkan variable-variabel apa saja yang mempengaruhi perekonomian makro di Indonesia.

1. Pendapatan Nasional
            Variabel yang pertama adalah pendapatan nasional. Pendapatan nasional adalah jumlah yang diterima oleh seluruh rumah tangga (RTK) disuatu negara dari penyerahan faktor-faktor produksi dalam satu periode, biasanya selama satu tahun. Pendapatan nasional (Y) merupakan pertumbuhan ekonomi yang bisa diciptakan lewat konsumsi. Tingkat pendapatan seseorang dapat mempengaruhi tingkat konsumsinya. Apabila pendapatan seseorang bertambah, maka tingkat konsumsinya pun akan meningkat. Namun sebaliknya apabila tingkat pendapatan seseorang rendah, maka tingkat konsumsinya pun akan rendah. Dengan rendahnya pendapatan yang diperoleh masyarakat, maka masyarakat kana lebih memilih mengkonsumsi kebutuhan yang bersifat dasar saja. Dengan kata lain, perubahan konsumsi seseorang berbanding lurus dengan tingkat pendapatan nasionalnya.

2. Investasi
            Variabel yang kedua adalah investasi. Pengeluaran untuk investasi merupakan salah satu komponen penting dari pengeluaran agregat. Investasi adalah pembelian alat-alat modal, persediaan dagang / inventori, dan struktur usaha, termasuk pembelian rumah baru untuk rumah tangga. Investasi dihubungkan dengan sektor bisnis yang ditambahkan kepada persediaan modal fisik. Investasi swasta (private investment) adalah output dari perusahaan yang disimpan untuk perusahaan itu sendiri. Investasi mempengaruhi pertumbuhan perekonomian suatu Negara. Dengan investasi maka sebuah Negara bisa mendapatkan sumber pendapatan. Semakin banyak investor yang menanamkan modalnya di Indonesia, maka akan memberikan banyak dampak baik bagi peningkatan perekonomian, seperti terwujudnya kesejahteraan dalam ekonomi serta terciptanya sebuah kemajuan dalam sisitem perekonomian di Indonesia.

3. Pengeluaran pemerintah
Pengeluaran pemerintah adalah anggaran dana yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk keperluan negara ataupun daerah. Dalam sebuah Negara pemerintah berperan sebagai regulator, pengendalian, dan pusat perputaran terhadap perekonomian Negara. Pemerintahan yang baik sangat diperlukan oleh masyarakat untuk membangun sistem perekonomian Negara. Dengan teraturnya perekonomian maka akan terciptanya begitu keselarasan, keseimbangan, kemajuan, dan kesejahteraan akan mencakup dalam berbagai aspek kehidupan perekonomian. Pengeluaran pemerintah terus berkembang sejalan dengan tahap perkembangan ekonomi suatu Negara. Pendapatan per kapita suatu Negara berbanding lurus dengan pegeluaran pemerintahnya. Apabila pendapatan per kapita suatu Negara meningkat, maka pengeluaran pemerintah akan meningkat, begitupun sebaliknya.

4. Ekspor dan Impor
            Variabel berikutnya adalah ekspor dan impor. Ekspor adalah proses transportasi barang dari suatu Negara ke Negara lain secara legal dalam proses perdagangan. Sedangkan  impor adalah suatu proses transportasi barang dari Negara lain ke dalam negeri. Ekspor dan impor merupakan salah satu faktor penting dalam perkembangan perekonomian. Dengan adanya kegiatan ekspor dan impor maka suatu Negara memenuhi salah satu prasyarat dari konsep ekonomi pembangunan yaitu adanya perdagangan internasional. Dengan adanya ekspor maka menandakan bahwa adanya hasil dari suatu bangsa yang dapat dipasarkan ke pasar dunia. Dan dengan adanya impor menandakan bahwa Indonesia merupakan Negara yang cukup diperhitungkan dalam penggunaan suatu kebutuhan. Untuk itu pemerintah haruslah lebih selektif dalam mengimpor barang. Karena dengan semakin banyaknya barang impor yang masuk ke dalam negeri, hal ini membuat masyarakat konsumtif dan tergantung dengan barang buatan luar negeri dibandingkan barang buatan negeri sendiri. Padahal apabila masyarakat mengkonsumsi barang buatan dalam negeri maka akan meningkatkan pendapatan perkapita, sehingga berdampak pada meningkatkatnya perekonomian di Indonesia.



No comments:

Post a Comment