Get Your Money Here

Wednesday, June 26, 2013

Phobia



Kali ini saya akan membahas mengenai fobia. Menurut wikipedia, fobia adalah rasa ketakutan yang berlebihan pada sesuatu hal atau fenomena. Fobia juga dapat diartikan sebagai situasi dimana seseorang bertindak irasional dan mempunyai ketakutan yang besar akan sesuatu. Dalam keadaan normal, tiap orang pasti punya kemampuan untuk mengendalikan rasa takutnya, tetapi bila seseorang bertemu secara intens dengan subjek fobianya, hal tersebut dapat menyebabkan meningkatnya potensi terjadiya fiksasi. Fiksasi itu sendiri adalah keadaan dimana terkuncinya mental seseorang yang disebabkan oleh ketidakmampuannya dalam mengendalikan perasaan takutnya. Penyebab fiksasi lainnya juga dapat disebabkan oleh suatu keadaan yang sangat ekstrem seperti trauma yang berkepanjangan. Fobia dalam kedokteran sendiri disebut sebagai gangguan anxietas fobik.


            Seseorang yang pertumbuhan mentalnya mengalami fiksasi pastinya akan berpengaruh pada kondisi emosinya. Ini disebabkan karena orang tersebut tidak memiliki saluran pelepasan emosi yang tepat. Dan pastinya akan mengganggu kehidupan sehari-harinya karena setiap kali orang tersebut berinteraksi dengan sumber fobianya, secara otomatis ia akan merasa cemas dan tidak nyaman. Rasa cemas yang tidak diatasi seawall mungkin berpotensi menimbulkan akumulasi emosi negative yang akan berkelanjutan ditekan kembali ke bawah sadar.

            Fobia sendiri dibedakan menjadi dua kelompok berdasarkan penyebabnya, yakni :
a.       Fobia social (anxietas sosial)
Seseorang yang mengidap social phobia bukanlah seseorang yang pemalu. Namun terlebih rasa takut yang cukup besar yang dirasakan saat bertemu dengan orang lain. Ketakutan tersebut meliputi, rasa takut bahwa orang lain akan menilai fisiknya buruk, ketakutan bahwa ia tak akan bisa berbicara dengan baik di depan orang lain, atau ketakutan bahwa ia bersikap buruk.

b.      Fobia Spesifik
adalah rasa takut yang tidak rasional akan objek atau situasi tertentu. Fobia macam ini adalah jenis yang paling sering didapati. Beberapa yang termasuk dalam fobia spesifik adalah :
1.      Claustrophobia: takut berada di ruang yang sempit
2.      Zoophobia: takut akan hewan tertentu
3.      Brontophobia: takut akan halilintar/petir
4.      Acrophobia: takut ketinggian
5.      Aerophobia: takut terbang
6.      Phobia rasa sakit
7.      Phobia paranormal
8.      Chiroptophobia: takutan kelelawar yang berhubungan dengan vampire
9.      Phasmophobia: takut akan hantu
10.  Triskaidekaphobia: takut pada angka 13
11.  Emetophobia: adalah ketakutan akan rasa mual dan muntah
12.  Carcinophobia: takut akan kanker
13.  Neophobia: rasa takut akan semua hal yang baru
14.  Gerontophobia: rasa takut menjadi tua
15.  Phartophobia: rasa takut buang gas di tempat umum
16.  Odontiatophobia: Rasa takut saat pergi ke dokter gigi
17.  Spargarophobic: takut akan asparagus
18.  Felinophobia: takut akan kucing
19.  Hydrophobia: ketakutan akan air
20.  Uranophobia: ketakutan akan surga
dst ………

Lalu bagaimana menjelaskan tentang orang yang takut akan sesuatu walaupun tidak pernah mengalami trauma pada masa kecilnya? Martin Seligman di dalam teorinya yang dikenal dengan istilah biological preparedness mengatakan ketakutan yang menjangkiti tergantung dari relevansinya sang stimulus terhadap nenek moyang atau sejarah evolusi manusia, atau dengan kata lain ketakutan tersebut disebabkan oleh faktor keturunan. Misalnya, mereka yang takut kepada beruang, nenek moyangnya pada waktu masih hidup di dalam gua, pernah diterkam dan hampir dimakan beruang, tapi selamat, sehingga dapat menghasilkan kita sebagai keturunannya. Seligman berkata bahwa kita sudah disiapkan oleh sejarah evolusi kita untuk takut terhadap sesuatu yang dapat mengancam survival kita.
            Perlu kita ketahui bahwa phobia sering disebabkan oleh faktor keturunan, lingkungan dan budaya. Perubahan-perubahan yang terjadi diberbagai bidang sering tidak seiring dengan laju perubahan yang terjadi di masyarakat, seperti dinamika dan mobilisasi sosial yang sangat cepat naiknya, antara lain pengaruh pembangunan dalam segala bidang dan pengaruh modernisasi, globalisasi, serta kemajuan dalam era informasi. Dalam kenyataannya perubahan-perubahan yang terjadi ini masih terlalu sedikit menjamah anak-anak sampai remaja. Seharusnya kualitas perubahan anak-anak melalui proses bertumbuh dan berkembangnya harus diperhatikan sejak dini khususnya ketika masih dalam periode pembentukan (formative period) tipe kepribadian dasar (basic personality type). Ini untuk memperoleh generasi penerus yang berkualitas.
            Gejala seseorang mengidap phobia adalah sebagai berikut :
a.       Jantung berdebar kencang
b.      Kesulitan mengatur napas
c.       Dada terasa sakit
d.      Wajah memerah dan berkeringat
e.       Merasa sakit
f.       Gemetar
g.      Pusing
h.      Mulut terasa kering
i.        Merasa perlu pergi ke toilet
j.        Merasa lemas dan akhirnya pingsan

Lalu berikut beberapa langkah cara dalam menangani phobia :
1.      Terapi Berbicara
Perawatan ini seringkali efektif untuk mengatasi berbagai fobia. Jenis terapi bicara yang bisa digunakan adalah:
a.       Konseling: konselor biasanya akan mendengarkan permasalahan seseorang, seperti ketakutannya saat berhadapan dengan barang atau situasi yang membuatnya fobia. Setelah itu konselor akan memberikan cara untuk mengatasinya.
b.      Psikoterapi: seorang psikoterapis akan menggunakan pendekatan secara mendalam untuk menemukan penyebabnya dan memberi saran bagaimana cara-cara yang bisa dilakukan untuk mengatasinya.
c.       Terapi perilaku kognitif (Cognitive Behavioural Therapy/CBT): yaitu suatu konseling yang akan menggali pikiran, perasaan dan perilaku seseorang dalam rangka mengembangkan cara-cara praktif yang efektif untuk melawan fobia

2.      Terapi Pemaparan Diri
Orang yang mengalami fobia sederhana bisa diobati dengan menggunakan bentuk terapi perilaku yang dikenal dengan terapi pemaparan diri. Terapi ini dilakukan secara bertahap selama periode waktu tertentu dengan melibatkan objek atau situasi yang membuatnya takut. Secara perlahan-lahan seseorang akan mulai merasa tidak cemas atau takut lagi terhadap hal tersebut. Kadang-kadang dikombinasikan dengan pengobatan dan terapi perilaku.

3.      Menggunakan Obat-obatan
Penggunaan obat sebenarnya tidak dianjurkan untuk mengatasi fobia, karena biasanya dengan terapi bicara saja sudah cukup berhasil. Namun, obat-obatan ini dipergunakan untuk mengatasi efek dari fobia seperti cemas yang berlebihan.

Sekian info yang dapat saya sampaikan mengenai phobia, semoga bermanfaat :)


sumber ::
http://id.wikipedia.org/wiki/Fobia
http://catatanmingguanku.blogspot.com/2012/02/pengertian-macam-dan-cara-mengatasi.html



No comments:

Post a Comment